MATERI AJAR
MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KELAS/SEMESTER : V/SATU
TAHUN PELAJARAN : 2019/2020
TANGGAL :22 OKTOBER2019
ALOKASI WAKTU : PERTEMUAN KE 1
GURU
: Peni
Nopitasari,S.Pd.I
TEMA
: MAKNA PRILAKU JUJUR
A. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran mengamati, menanya, mengeksplorasi, menganalisis dan mengkomunikasikan peserta didik diharapkan dapat
·
Memahami bahwa perilaku jujur sebagai cerminan dari iman
·
Memahami makna perilaku jujur dalam kehidupan sehai-hari.
·
Bersikap jujur
kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga dalam kehidupan sehari-hari
·
Berperilaku jujur
kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga dalam kehidupan sehari-hari
v Karakter siswa yang diharapkan : Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong-royong
Integritas
B. Materi Pembelajaran
1.
Fakta:
ª
Jujur kepada Allah
ª
Jujur kepada diri sendiri
ª
Jujur kepada orang lain
2. Konsep
ª
Orang jujur disayang Allah
3. Prinsip
ª
Selalu mentaati perintah Allah di mana pun dan kapan
pun
ª
Perilaku tidak jujur dapat mendatangkan petaka.
4. Prosedur
ª Mempraktikkan perilaku
jujur dalam kehidupan sehari-hari..
C.
Metode Pembelajaran
1.
Pendekatan : Scientific Learning
2.
Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
D.
Media Pembelajaran
1.
Media LCD projector,
2.
Laptop,
3.
Bahan Tayang
E.
Sumber Belajar
1.
Buku Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti Kelas 5 Kurikulum 2013
2.
Modul/bahan ajar,
3.
Internet,
4. Sumber lain
yang relevan
MATERI AJAR
Pengertian Jujur
Dalam bahasa Arab, kata jujur semakna dengan “as-sidqu” atau “siddiq”
yang berarti benar, nyata, atau berkata benar. Lawan kata jujri adalah dusta,
atau dalam bahasa Arab ”al-kazibu”.
Secara istilah, jujur atau as-sidqu bermakna:
- kesesuaian antara ucapan dan perbuatan.
- kesesuaian antara informasi dan kenyataan.
- ketegasan dan kemantapan hati
- sesuatu yang baik yang tidak dicampuri kedustaan.
Ciri-Ciri Orang Berperilaku Jujur
1. tidak pernah berbohong
2. bersikap tegas
3. bicara apa adanya
4. menjalankan kepercayaan orang lain
5. tidak membohongi diri sendiri
6. memulangkan barang yg bukan miliknya
7. tidak berpura-pura
8. takut akan dosa
9. mengakui kesalahan dirinya
10. tak merugikan orang lain
Keutamaan
Perilaku Jujur
Nabi
menganjurkan umatnya untuk selalu jujur. Karena kejujuran merupakan akhlak
mulia yang akan mengarahkan pemiliknya kepada kebajikan, sebagaimana dijelaskan
oleh Nabi Muhammad saw.,
Artinya: “Dari Abdullah ibn
Mas’ud, dari Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya jujur itu membawa kepada
kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga....” (HR. Bukhari)
Sifat jujur merupakan tanda
keislaman seseorang dan juga tanda kesempurnaan bagi si pemilik sifat tersebut.
Pemilik kejujuran memiliki kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat. Dengan
kejujurannya, seorang hamba akan mencapai derajat orang-orang yang mulia dan
selamat dari segala keburukan. Dapat kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari
bahwa orang yang jujur akan dipermudah rezeki dan segala urusannya. Contoh yang
perlu diteladani, karena kejujurannya, Nabi Muhammad saw. dipercaya oleh Siti
Khadijah untuk
membawa barang dagangan
lebih banyak lagi. Ini artinya Nabi Muhammad saw. akan mendapatkan keuntungan
yang lebih besar lagi, dan tentu saja apa yang dilakukan Nabi akan mendapat
kemudahan. Banyak contoh dalam kehidupan sehari-hari tentang hikmah perilaku
jujur. Kamu dapat mencari contohnya.Sebaliknya, orang yang tidak jujur atau
bohong akan dipersulit rezeki dan segala urusannya. Orang yang pernah berbohong
akan terus berbohong karena untuk menutupi kebohongan yang diperbuat, dia
harus berbuat kebohongan lagi. Bersyukurlah bagi orang yang pernah berbohong
sekali kemudian sadar dan mengakui kebohongannya itu sehingga terputus mata
rantai kebohongan. Kejujuran berbuah kepercayaan, sebaliknya dusta menjadikan
orang lain tidak percaya. Jujur membuat hati kita tenang, sedangkan berbohong
membat hati jadi was-was. Contoh seorang siswa yang tidak jujur kepada orang tua
dalam hal uang saku, pasti nuraninya tidak akan tenang apabila bertemu. Apabila
orang tuanya mengetahui ketidakjujuran anaknya, runtuhlah kepercayaan terhadap
anak tersebut. Kegundahan hati dan
kekhawatiran yang
bertumpuk-tumpuk berisiko menjadi penyakit.
Macam-Macam Kejujuran
Menurut tempatnya, jujur
itu ada beberapa macam, yaitu jujur dalam hati atau niat, jujur dalam perkataan
atau ucapan, dan jujur dalam perbuatan.
1. Jujur
dalam niat dan kehendak, yaitu motivasi bagi setiap
gerak dan langkah seseorang dalam rangka
menaati perintah Allah Swt.
dan ingin mencapai riḍa-Nya. Jujur sesungguhnya berbeda dengan pura-pura
jujur. Orang yang pura-pura
jujur berarti tidak ikhlas dalam berbuat.
2. Jujur
dalam ucapan, yaitu memberitakan
sesuatu sesuai dengan realitas yang terjadi, kecuali untuk kemaslahatan yang
dibenarkan oleh syari’at seperti dalam kondisi perang, mendamaikan dua orang
yang
bersengketa, dan
semisalnya. Setiap hamba berkewajiban menjaga lisannya,yakni berbicara jujur
dan dianjurkan menghindari kata-kata sindiran karena hal itu sepadan dengan
kebohongan, kecuali jika sangat dibutuhkan dan demi kemaslahatan pada saat-saat
tertentu, tidak berkata kecuali dengan benar dan
jujur. Benar/jujur dalam
ucapan merupakan jenis kejujuran yang paling tampak dan terang di antara
macam-macam kejujuran.
3. Jujur
dalam perbuatan, yaitu seimbang antara
lahiriah dan batiniah hingga tidaklah berbeda antara amal lahir dan amal batin.
Jujur dalam perbuatan ini juga berarti melaksanakan suatu pekerjaan
sesuai dengan yang diriḍai Allah Swt. dan melaksanakannya secara terus-menerus
dan ikhlas. Merealisasikan kejujuran, baik jujur dalam hati, jujur dalam
perkataan, maupun jujur dalam perbuatan membutuhkan kesungguhan. Adakalanya
kehendak untuk jujur itu lemah, adakalanya pula menjadi kuat.
Hikmah
Perilaku Jujur
Beberapa hikmah yang dapat
dipetik dari perilaku jujur, antara lain sebagai berikut.
1. Perasaan enak dan hati
tenang, jujur akan membuat kita menjadi tenang, tidak takut akan diketahui
kebohongannya karena memang tidak
berbohong.
2. Mendapatkan kemudahan
dalam hidupnya.
3. Selamat dari azab dan
bahaya.
4. Dijamin masuk surga.
5. Dicintai oleh Allah Swt.
dan rasul-Nya.
Perilaku jujur bisa
diterapkan dalam berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah, di
rumah, maupun di lingkungan masyarakat di mana kita tinggal. Berikut ini cara
menerapkan perilaku jujur.
Contoh Perilaku Jujur
1. Di lingkungan Keluarga
- Tidak berpura-pura tidur atau berpura-pura belajar ketika diamanahi oleh orangtua.
- Menyampaikan hasil ujian kepada orangtua apa adanya.
- Tidak melebihkan uang membayar buku tidak sebagaimana mestinya.
- Mengembalikan uang kembalian belanja sebagaimana mestinya.
- Berkata terus terang apabila kita melakukan kesalahan seperti memecahkan perang.
2. Di lingkungan Sekolah
- Tidak menyontek ketika ujian.
- Tidak melakukan titip absen kepada temannya demi bisa membolos.
- Tidak malu bertanya kepada guru apabila belum memahami materi pembelajaran yang disampaikan.
- Membayar harga barang yang dibeli sesuai ketentuan kantin sekolah.
- Mengembalikan buku yang dipinjam dari perpustakan sesuai tenggang waktu yang ditentukan.
3. Di lingkungan Masyarakat
- Tidak melakukan suap kepada polisi ketika kena tilang.
- Tidak melebihkan takaran timbangan harga agar mendapatkan keuntungan berlebih.
- Berjualan makanan menggunakan bahan-bahan yang aman bagi tubuh manusia.
- Tidak memilih pemimpin yang melakukan aksi “serangan fajar” maupun bagi-bagi sembao (BLT) terhadap rakyatnya agar dipilih kembali.
- Tidak melanggar rambu-rambu lalu lintas.
Contoh
Bukti Kejujuran Nabi Muhammad saw.
Ketika Nabi Muhammad hendak memulai dakwah secara terbuka dan
terang-terangan, langkah pertama yang dilakukan misalnya, Rasulullah saw.
berdiri di atas bukit, kemudian memanggil-manggil kaum Quraisy untuk berkumpul,
“Wahai kaum Quraisy, kemarilah kalian semua. Aku akan memberikan sebuah berita
kepada kalian semua!”
Mendengar panggilan lantang dari Rasulullah saw.,
berduyun-duyun kaum Quraisy berdatangan, berkumpul untuk mendengarkan berita
dari manusia jujur penuh pujian.
Setelah masyarakat berkumpul dalam jumlah besar, beliau
tersenyum kemudian bersabda, “Saudara-saudaraku, jika aku memberi kabar
kepadamu, jika di balik bukit ini ada musuh yang sudah siaga hendak menyerang
kalian, apakah kalian semua percaya?” Tanpa ragu semuanya menjawab mantap,
“Percaya!”
Kemudian, Rasulullah kembali bertanya, “Mengapa kalian langsung
percaya tanpa membuktikannya terlebih dahulu?” Tanpa ragu-ragu orang yang hadir
di sana kembali menjawab mantap, “Engkau sekalipun tidak pernah berbohong,
wahai al-Amin. Engkau adalah manusia yang paling jujur yang kami kenal.”
Dalil
Tentang Kejujuran
1.
Q.S. al-Māidah/5:8
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ
شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا
ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ
خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu
sebagai penegak keadilan karena Allah (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak
adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan
bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu
kerjakan.”
2.
Q.S. at-Taubah/9:119
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا
مَعَ الصَّادِقِينَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah
kepada Allah Swt., dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar.”
Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
v Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
v Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
v Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
v Mengaitkan materi/tema/kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya,
-
Orang Jujur
Disayang Allah
v Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
v Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan.
Motivasi
v Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari.
v Apabila materi/tema/projek ini
kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang:
-
Orang Jujur
Disayang Allah
v Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
v Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
v Memberitahukan materi
pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
v Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
v Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan
mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Mengamati
Peserta didik diberi
motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik
-
Orang Jujur
Disayang Allah
dengan cara :
v Melihat (tanpa atau dengan
alat)
Menayangkan
gambar/foto/tabel berikut ini
-
Orang Jujur
Disayang Allah
·
Gambar 3.1 Anak
salih sedang beribadah
·
Gambar 3.2 jujur
kepada diri sendiri
·
Gambar 3.3 Gambar
siswa SD Kelas 5 sedang mengembalikan sisa uang jajan kepada ibunya
v Mengamati
lembar kerja,
pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat dikembangkan peserta didik,
dari media interaktif, dsb yang berhubungan dengan:
v Membaca (dilakukan di rumah
sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung), materi dari buku paket atau
buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan
-
Orang Jujur
Disayang Allah
v Mendengar
pemberian materi
oleh guru yang berkaitan dengan
-
Orang Jujur
Disayang Allah
v Menyimak,
penjelasan pengantar
kegiatan/materi secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai :
-
Orang Jujur
Disayang Allah
untuk melatih
kesungguhan, ketelitian, mencari informasi
Kegiatan Penutup
Peserta
didik :
- Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
- Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Guru
:
- Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian projek.
- Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
- Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok/ perseorangan (jika diperlukan).
- Mengagendakan pekerjaan rumah.
- Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar