أَهْلًا وَسَهْلًا MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM أُمِّيّ Peni Nopitasari,S.Pd.I Pendidikan Agama Islam: RABU 23 OKTOBER 2019 MATERI AJAR KELAS V

Rabu, 23 Oktober 2019

RABU 23 OKTOBER 2019 MATERI AJAR KELAS V



MATERI AJAR

MATA PELAJARAN          : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KELAS/SEMESTER           : V/SATU
TAHUN PELAJARAN        : 2019/2020
TANGGAL                            :23 OKTOBER2019
ALOKASI WAKTU             : PERTEMUAN KE 1
GURU                                    : Peni Nopitasari,S.Pd.I
TEMA                                    : MAKNA PRILAKU JUJUR


A.     Tujuan Pembelajaran

Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran   mengamati, menanya, mengeksplorasi, menganalisis dan mengkomunikasikan peserta didik diharapkan dapat
·         Memahami bahwa perilaku jujur sebagai cerminan dari iman
·         Memahami makna perilaku jujur dalam kehidupan sehai-hari.

·         Bersikap jujur kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga dalam kehidupan sehari-hari
·         Berperilaku jujur kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga dalam kehidupan sehari-hari
v    Karakter siswa yang diharapkan :     Religius
                                                               Nasionalis
                                                                Mandiri
                                                                Gotong-royong
                                                                  Integritas

B.     Materi Pembelajaran
1.      Fakta:
ª  Jujur kepada Allah
ª  Jujur kepada diri sendiri
ª  Jujur kepada orang lain
2.      Konsep
ª  Orang jujur disayang Allah
3.      Prinsip
ª  Selalu mentaati perintah Allah di mana pun dan kapan pun
ª  Perilaku tidak jujur dapat mendatangkan petaka.
4.      Prosedur
ª  Mempraktikkan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari..

C.     Metode Pembelajaran
1.      Pendekatan                 :  Scientific Learning
2.      Model Pembelajaran   :  Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)

D.     Media Pembelajaran
1.      Media LCD projector,
2.      Laptop,
3.      Bahan Tayang

E.     Sumber Belajar
1.      Buku Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 5 Kurikulum 2013
2.      Modul/bahan ajar,
3.      Internet,
4.      Sumber lain yang relevan

MATERI AJAR
Pengertian Jujur
Dalam bahasa Arab, kata jujur semakna dengan “as-sidqu” atau “siddiq” yang berarti benar, nyata, atau berkata benar. Lawan kata jujri adalah dusta, atau dalam bahasa Arab ”al-kazibu”.
Secara istilah, jujur atau as-sidqu bermakna:
  • kesesuaian antara ucapan dan perbuatan.
  • kesesuaian antara informasi dan kenyataan.
  • ketegasan dan kemantapan hati
  • sesuatu yang baik yang tidak dicampuri kedustaan.
Ciri-Ciri Orang Berperilaku Jujur
1. tidak pernah berbohong
2. bersikap tegas
3. bicara apa adanya
4. menjalankan kepercayaan orang lain
5. tidak membohongi diri sendiri
6. memulangkan barang yg bukan miliknya
7. tidak berpura-pura
8. takut akan dosa
9. mengakui kesalahan dirinya
10. tak merugikan orang lain
Keutamaan Perilaku Jujur
Nabi menganjurkan umatnya untuk selalu jujur. Karena kejujuran merupakan akhlak mulia yang akan mengarahkan pemiliknya kepada kebajikan, sebagaimana dijelaskan oleh Nabi Muhammad saw.,
Artinya: “Dari Abdullah ibn Mas’ud, dari Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya jujur itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga....” (HR. Bukhari)

Sifat jujur merupakan tanda keislaman seseorang dan juga tanda kesempurnaan bagi si pemilik sifat tersebut. Pemilik kejujuran memiliki kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat. Dengan kejujurannya, seorang hamba akan mencapai derajat orang-orang yang mulia dan selamat dari segala keburukan. Dapat kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari bahwa orang yang jujur akan dipermudah rezeki dan segala urusannya. Contoh yang perlu diteladani, karena kejujurannya, Nabi Muhammad saw. dipercaya oleh Siti Khadijah untuk
membawa barang dagangan lebih banyak lagi. Ini artinya Nabi Muhammad saw. akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi, dan tentu saja apa yang dilakukan Nabi akan mendapat kemudahan. Banyak contoh dalam kehidupan sehari-hari tentang hikmah perilaku jujur. Kamu dapat mencari contohnya.Sebaliknya, orang yang tidak jujur atau bohong akan dipersulit rezeki dan segala urusannya. Orang yang pernah berbohong akan terus berbohong karena untuk menutupi kebohongan  yang diperbuat, dia harus berbuat kebohongan lagi. Bersyukurlah bagi orang yang pernah berbohong sekali kemudian sadar dan mengakui kebohongannya itu sehingga terputus mata rantai kebohongan. Kejujuran berbuah kepercayaan, sebaliknya dusta menjadikan orang lain tidak percaya. Jujur membuat hati kita tenang, sedangkan berbohong membat hati jadi was-was. Contoh seorang siswa yang tidak jujur kepada orang tua dalam hal uang saku, pasti nuraninya tidak akan tenang apabila bertemu. Apabila orang tuanya mengetahui ketidakjujuran anaknya, runtuhlah kepercayaan terhadap anak tersebut. Kegundahan hati dan
kekhawatiran yang bertumpuk-tumpuk berisiko menjadi penyakit. 

 Macam-Macam Kejujuran
Menurut tempatnya, jujur itu ada beberapa macam, yaitu jujur dalam hati atau niat, jujur dalam perkataan atau ucapan, dan jujur dalam perbuatan.

1. Jujur dalam niat dan kehendak, yaitu motivasi bagi setiap gerak dan langkah seseorang dalam rangka
menaati perintah Allah Swt. dan ingin mencapai riḍa-Nya. Jujur sesungguhnya berbeda dengan pura-pura
jujur. Orang yang pura-pura jujur berarti tidak ikhlas dalam berbuat. 

2. Jujur dalam ucapan, yaitu memberitakan sesuatu sesuai dengan realitas yang terjadi, kecuali untuk kemaslahatan yang dibenarkan oleh syari’at seperti dalam kondisi perang, mendamaikan dua orang yang
bersengketa, dan semisalnya. Setiap hamba berkewajiban menjaga lisannya,yakni berbicara jujur dan dianjurkan menghindari kata-kata sindiran karena hal itu sepadan dengan kebohongan, kecuali jika sangat dibutuhkan dan demi kemaslahatan pada saat-saat tertentu, tidak berkata kecuali dengan benar dan
jujur. Benar/jujur dalam ucapan merupakan jenis kejujuran yang paling tampak dan terang di antara macam-macam kejujuran.

3. Jujur dalam perbuatan, yaitu seimbang antara lahiriah dan batiniah hingga tidaklah berbeda antara amal lahir dan amal batin. Jujur dalam perbuatan ini  juga berarti melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan yang diriḍai Allah Swt. dan melaksanakannya secara terus-menerus dan ikhlas. Merealisasikan kejujuran, baik jujur dalam hati, jujur dalam perkataan, maupun jujur dalam perbuatan membutuhkan kesungguhan. Adakalanya kehendak untuk jujur itu lemah, adakalanya pula menjadi kuat.

Hikmah Perilaku Jujur

Beberapa hikmah yang dapat dipetik dari perilaku jujur, antara lain sebagai berikut. 
1. Perasaan enak dan hati tenang, jujur akan membuat kita menjadi tenang, tidak takut akan diketahui   kebohongannya  karena memang tidak berbohong.
2. Mendapatkan kemudahan dalam hidupnya.
3. Selamat dari azab dan bahaya.
4. Dijamin masuk surga.
5. Dicintai oleh Allah Swt. dan rasul-Nya.

Perilaku jujur bisa diterapkan dalam berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah, di rumah, maupun di lingkungan masyarakat di mana kita tinggal. Berikut ini cara menerapkan perilaku jujur.
Contoh Perilaku Jujur
1. Di lingkungan Keluarga
  • Tidak berpura-pura tidur atau berpura-pura belajar ketika diamanahi oleh orangtua.
  • Menyampaikan hasil ujian kepada orangtua apa adanya.
  • Tidak melebihkan uang membayar buku tidak sebagaimana mestinya.
  • Mengembalikan uang kembalian belanja sebagaimana mestinya.
  • Berkata terus terang apabila kita melakukan kesalahan seperti memecahkan perang.
2. Di lingkungan Sekolah
  • Tidak menyontek ketika ujian.
  • Tidak melakukan titip absen kepada temannya demi bisa membolos.
  • Tidak malu bertanya kepada guru apabila belum memahami materi pembelajaran yang disampaikan.
  • Membayar harga barang yang dibeli sesuai ketentuan kantin sekolah.
  • Mengembalikan buku yang dipinjam dari perpustakan sesuai tenggang waktu yang ditentukan.
3. Di lingkungan Masyarakat
  • Tidak melakukan suap kepada polisi ketika kena tilang.
  • Tidak melebihkan takaran timbangan harga agar mendapatkan keuntungan berlebih.
  • Berjualan makanan menggunakan bahan-bahan yang aman bagi tubuh manusia.
  • Tidak memilih pemimpin yang melakukan aksi “serangan fajar” maupun bagi-bagi sembao (BLT) terhadap rakyatnya agar dipilih kembali.
  • Tidak melanggar rambu-rambu lalu lintas.

Contoh Bukti Kejujuran Nabi Muhammad saw.
Ketika Nabi Muhammad hendak memulai dakwah secara terbuka dan terang-terangan, langkah pertama yang dilakukan misalnya, Rasulullah saw. berdiri di atas bukit, kemudian memanggil-manggil kaum Quraisy untuk berkumpul, “Wahai kaum Quraisy, kemarilah kalian semua. Aku akan memberikan sebuah berita kepada kalian semua!”
Mendengar panggilan lantang dari Rasulullah saw., berduyun-duyun kaum Quraisy berdatangan, berkumpul untuk mendengarkan berita dari manusia jujur penuh pujian.
Setelah masyarakat berkumpul dalam jumlah besar, beliau tersenyum kemudian bersabda, “Saudara-saudaraku, jika aku memberi kabar kepadamu, jika di balik bukit ini ada musuh yang sudah siaga hendak menyerang kalian, apakah kalian semua percaya?” Tanpa ragu semuanya menjawab mantap, “Percaya!”
Kemudian, Rasulullah kembali bertanya, “Mengapa kalian langsung percaya tanpa membuktikannya terlebih dahulu?” Tanpa ragu-ragu orang yang hadir di sana kembali menjawab mantap, “Engkau sekalipun tidak pernah berbohong, wahai al-Amin. Engkau adalah manusia yang paling jujur yang kami kenal.”
Dalil Tentang Kejujuran
1. Q.S. al-Māidah/5:8
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
2. Q.S. at-Taubah/9:119
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah Swt., dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar.”

Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
v  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa  untuk  memulai pembelajaran
v  Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
v  Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik  dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
v  Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya,
-          Orang Jujur Disayang Allah
v  Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
v  Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
v  Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
v  Apabila materi/tema/projek ini kerjakan  dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang:
-          Orang Jujur Disayang Allah
v  Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang  berlangsung
v  Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
v  Memberitahukan  materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
v  Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang  berlangsung
v  Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar  sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Mengamati
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik
-          Orang Jujur Disayang Allah
dengan cara :
v  Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto/tabel berikut ini
-          Orang Jujur Disayang Allah
·         Gambar 3.1 Anak salih sedang beribadah

·         Gambar 3.2 jujur kepada diri sendiri

·         Gambar 3.3 Gambar siswa SD Kelas 5 sedang mengembalikan sisa uang jajan kepada ibunya

v  Mengamati
lembar kerja, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb yang berhubungan dengan:
v  Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung), materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan
-          Orang Jujur Disayang Allah
v  Mendengar
pemberian materi oleh guru yang berkaitan dengan
-          Orang Jujur Disayang Allah

v  Menyimak,
penjelasan pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global tentang materi pelajaran  mengenai :
-          Orang Jujur Disayang Allah
untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi
Kegiatan Penutup
Peserta didik :
  • Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
  • Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Guru :
  • Memeriksa pekerjaan siswa  yang selesai  langsung diperiksa. Peserta didik yang  selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,  untuk penilaian projek.
  • Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
  • Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok/ perseorangan (jika diperlukan).
  • Mengagendakan pekerjaan rumah.
  • Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

 

 

SEMOGA BISA MEMPRAKTIKAN DALAM KEHIDUPAN YA 

 ANAK SHOLIH SHALIHAH UMI ^___^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jum'at Materi Ajar Praktek Agama kelas 3

  Hari/Tanggal   :   Jum'at 22 November  2024 Tema                 :    Praktek Wudhu Kelas                 :    3 Tujuan Pembelajaran :...