MATERI AJAR
MATA
PELAJARAN :
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KELAS/SEMESTER :
V/ II
TAHUN
PELAJARAN : 2019/2020
ALOKASI
WAKTU : PERTEMUAN KE 1
TANGGAL
: 27 JANUARI 2020
MATERI
: Nama Rosul Allah dan Ulul Azmi
A. Tujuan Pembelajaran
Selama
dan setelah mengikuti proses pembelajaran mengamati, menanya, mengeksplorasi, menganalisis
dan mengkomunikasikan peserta didik diharapkan dapat
ª Memahami makna rasul Allah
ª Mengetahui tugas dan sifat rasul-rasul
Allah
ª Mengenal nama-nama Rasul Allah dan
Rasul Ulul’Azmi
ª Memahami
Kisah Keteladanan Nabi Muhammad saw. sebagai Ulul ‘Azmi
ª Memahami
Sikap Terpuji Para Rasul dan Rasul Ulul ‘Azmi
ª Karakter siswa yang diharapkan :
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong-royong
Integritas
Materi Pembelajaran
1
ª Rasul artinya utusan
ª Rasulullah artinya utusan Allah, yaitu
orang yang menerima wahyu dan berkewajiban menyampaikannya kepada orang lain
atau umat manusia
ª Q.S. al-An’am/6:48
ª Ulul’Azmi artinya memiliki keteguhan
atau tekad
Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok
atau kegiatan lain guna menemukan solusimasalah terkait materi
pokok yaitu
o Makna Rasul Allah
· Rasul artinya utusan. Sedangkan
Rasulullah artinya utusan Allah, yaitu orang yang menerima wahyu dan
berkewajiban menyampaikannya kepada orang lain atau umat manusia.
· Nabi dan rasul adalah manusia biasa,
laki-laki yang dipilih oleh Allah Swt. untuk menerima wahyu. Sebagaimana
manusia lainnya rasul pun hidup seperti kebanyakan manusia, yaitu makan, minum,
berjalan-jalan, nikah, punya anak, merasa sakit, senang, susah, semakin tua,
mati, dan sifat-sifat manusiawi lainnya.
v Aktivitas
o Makna Rasul Allah
· Perhatikan Q.S. al-An’am/6: 48
berikut ini.
Artinya: “Dan tidak Kami mengutus para rasul melainkan untuk memberi
kabar gembira dan peringatan”.
v Mempraktikan
v Mendiskusikan
v Saling tukar
informasi tentang :
o Makna Rasul Allah
dengan ditanggapi aktif
oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan
baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan
menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap
teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Arti dari Ulul ‘Azmi
Kata ulul ‘azmi berasal dari dua kata,
yakni ulul dan ‘azmi. Arti dari kata ulu atau uli adalah memiliki atau mempunyai,
sedangkan ‘azmi artinya adalah
tekad atau keteguhan hati yang kuat.
Ketika dua kata di atas tadi digabungkan maka
menjadi ulul ‘azmi. Seorang rasul yang bergelar ulul ‘azmi artinya adalah
seorang utusan yang memiliki ketabahan, kesabaran dan keuletan yang luar biasa,
dalam menjalankan tugas sucinya sebagai rasul, walaupun menghadapi berbagai
rintangan dari kaumnya.
Nama – Nama Rasul Ulul ‘Azmi
Para rasul ulul ‘azmi ini tetap teguh pada
hati dan pendiriannya untuk menyampaikan ajaran atau wahyu Allah swt., kepada
umatnya. Rasul yang mendapatkan gelar ulul ‘azmi ini adalah:
1.
Nabi Nuh ‘alaihis salam (a.s.)
2.
Nabi Ibrahim ‘alaihis salam (a.s)
3.
Nabi Musa ‘alaihis salam (a.s)
4.
Nabi Isa ‘alaihis salam (a.s), dan
5.
Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi
wasallama (saw.)
Agar mudah diingat nabi yang bergelar ulul
‘azmi, ada yang menyingkatnya dengan singkatan “NIMIM”. Berikut ini
ringkasan kisah tentang para rasul ulul ‘azmi yang mempunyai kegigihan,
ketabahan, dan sikap-sikap mulia lainnya dalam menyebarkan ajaran Allah swt.
1. Nabi Nuh ‘alaihis salam (a.s.)
Nabi Nuh a.s adalah nabi yang menempati urutan
ke tiga dalam daftar nama 25 nabi. Beliau adalah keturunan yang kesepuluh dari
Nabi Adam a.s. Nabi Nuh a.s. mempunyai ketabahan dan kesabaran dalam
menyebarkan dan mensyiarkan ajaran Allah swt.
Nabi Nuh a.s., dikaruniai umur kurang lebih
900 tahun lamanya, sekian lamanya beliau berdakwah, hanya sebagian kecil dari
umatnya yang mau mengikutinya. Banyak dari umatnya yang mengingkarinya,
termasuk istrinya dan anaknya yang bernama Kan’an.
Dari sekian banyaknya
umat yang mengingkari dan menghina Nabi Nuh a.s., sampai-sampai ada yang
berencana untuk membunuh nabi Nuh a.s. Setelah sekian lamanya berdakwah, hingga
akhirnya beliau mendapatkan wahyu dari Allah swt., untuk membuat perahu yang
besar.
Nabi Nuh a.s., beserta
para pengikutnya akhirnya membuat sebuah perahu yang besar. Melihat peristiwa
inipun umatnya yang ingkar dan kafir menuduh beliau sebagai orang yang gila
atau tidak waras. Mereka berpikir untuk apa membuat perahu besar di tanah yang
tandus dan gersang?
Setelah sekian
lamanya, Allah swt. pun memberikan siksaan kepada kaumnya Nabi Nuh a.s., yang
tetap ingkar dan tidak mau beriman. Siksaan tersebut berupa banjir yang
sangatlah besar sehingga membuat semua umat Nabi Nuh a.s., yang ingkar dan
durhaka tenggelam dalam banjir besar tersebut, termasuk pula anaknya.
…. يَٰبُنَيَّ ٱرۡكَب
مَّعَنَا وَلَا تَكُن مَّعَ ٱلۡكَٰفِرِينَ ٤٢
Artinya:
“….Hai anakku, naiklah
(ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir” (QS. Hud
(11): 42)
Nabi Nuh a.s., dan
para pengikutnya yang beriman, diselamatkan oleh Allah swt. karena senantiasa
mengikuti perintah Allah, untuk ikut naik ke dalam perahu besar tersebut.
Di dalam perahu besar
tersebut, umat Nabi Nuh a.s., tidak lupa untuk membawa berbagai perbekalan.
Tidak lupa pula berbagai macam jenis hewan-hewan yang berpasangan, yang jantan
dan yang betina.
Merekalah yang
diselamatkan oleh Allah swt. melalui mukjizat yang diberikan kepada Nabi Nuh
a.s., yakni sebuah perintah untuk membuat sebuah perahu yang besar
2. Nabi
Ibrahim ‘alaihis salam (a.s)
Nabi Ibrahim a.s. ini
adalah seorang putra dari Azar bin Nahur, beliau merupakan keturunan dari Nabi
Nuh a.s. Ayahnya yang bernama Azar, adalah seorang pembuat patung berhala yang
sering dijadikan sesembahan oleh masyarakat sekitar pada waktu itu.
Nabi Ibrahim a.s.,
pada waktu itu di utus di daerah negeri Irak, yang mana terkenal dengan
penguasanya, seorang raja yang dzalim dan suka memerintah dengan
sewenang-wenangnya. Raja itu bernama Raja Namrud.
Sebagai seorang raja,
Namrud dan kaumnya mempunyai sesembahan sendiri. Mereka semua adalah kaum yang
menyembah berhala. Sebagai seorang nabi dan rasul, Nabi Ibrahim a.s., mempunyai
tugas untuk mengajak Raja Namrud dan kaumnya untuk kembali ke jalan yang benar.
Nabi Ibrahim a.s.,
mengajak mereka semuanya untuk senantiasa beriman dan juga menyembah kepada
Allah swt., serta meninggalkan patung-patung berhala yang mereka sembah. Dari
sinilah kemudian banyak yang menentang ajakan Nabi Ibrahim a.s., tersebut.
Salah satu usaha Nabi
Ibrahim a.s., diantaranya adalah menghancurkan patung-patung berhala yang
menjadi sesembahan Raja Namrud dan para pengikutnya. Hal ini dilakukan manakala
Raja Namrud sedang pergi untuk mengadakan suatu upacara.
Hingga akhirnya,
ketika mendapati semua patung-patung berhala hancur, Raja Namrud memerintahkan
untuk menangkap Nabi Ibrahim a.s., karena dialah yang pernah melarang mereka
untuk menyembah patung-patung tersebut. Nabi Ibrahim a.s., pun ditangkap dan
dijatuhi hukuman.
Hukuman ini pun sangat
berat, yakni dibakar hidup-hidup. Namun, dengan kekuasaan Allah swt., Nabi
Ibrahim a.s, tetap menjalani hukuman tersebut tetapi tidak merasakan panasnya
api sedikitpun, dan inilah yang menjadi mukjizat dari Nabi Ibrahim a.s.
قُلۡنَا يَٰنَارُ
كُونِي بَرۡدٗا وَسَلَٰمًا عَلَىٰٓ إِبۡرَٰهِيمَ ٦٩
Artinya:
“Kami
berfirman: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagiIbrahim”
(QS. al-Anbiya (21): 69)
Mendapati peristiwa
yang demikian inilah kemudian banyak yang menjadi pengikut Nabi Ibrahim a.s.,
yang beriman dan taat pada Allah swt.
Selain dari cerita di
atas, masih ada lagi suatu kelebihan yang diberikan kepada Nabi Ibrahim a.s.,
yakni beliau adalah sebagai rasul yang ditunjuk oleh Allah swt. untuk menjadi
contoh dalam menjalankan ibadah kurban. Serta beliau-lah yang meletakkan batu
pertama kali untuk membangun Ka’bah, beserta anaknya Nabi Ismail a.s.
3. Nabi
Musa ‘alaihis salam (a.s)
Nabi Musa a.s., ini
merupakan putra dari Imran, beliau adalah keturunan Bani Israil, yang
dilahirkan di Mesir. Kelahiran beliau pada waktu itu adalah ketika Raja Fir’aun
masih memegang kuasanya. Di waktu itu Raja Fir’aun memerintahkan para
prajuritnya untuk membunuh bayi laki-laki dari keturunan Bani Israil.
Sebagai seorang ibu,
mendengar perintah Raja Fir’aun yang begitu kejamnya tentu begitu ketakutan.
Namun, dengan kuasa Allah swt. ibunya mendapatkan perintah untuk menghanyutkan
bayinya tersebut ke sungai Nil. Hingga pada akhirnya bayi itupun ditemukan oleh
istri Raja Fir’aun sendiri, yang namanya Asiyah.
Bayi laki-laki itupun
hidup dan tinggal dibawah pengasuhan istri Raja Fi’aun, dan akhirnya bayi
tersebut dijadikan anak angkat. Tumbuh menjadi dewasa, Nabi Musa a.s., dingkat
menjadi seorang nabi dan rasul Allah swt., dan mendapatkan tugas untuk
berdakwah kepada kaum Bani Israil.
Nabi Musa a.s., yang
hidup di lingkungan kerajaan dan kuasa Fir’aun pun mulai menjalankan tugas
dakwahnya. Beliau mengajak kaumnya dan Raja Fir’aun sendiri untuk beriman
kepada Allah swt.
Raja Fir’aun yang menganggap
dirinya seorang raja, tentu mulai cemas terhadap keberadaan Nabi Musa a.s.,
yang mulai menentang dan membahayakan kedudukannya sebagai raja. Hingga
akhirnya, Raja Fir’aun mengajak prajuritnya untuk mencari dan menangkap Nabi
Musa a.s., dan pengikutnya.Dalam pengejarannya, Nabi Musa a.s. dan pengikutnya,
berhenti karena sudah tidak ada jalan lagi, yang ada di depan mereka adalah
lautan luas, laut Merah. Atas izin Allah swt. pun Nabi Musa a.s. mendapatkan
mukjizat, yakni memukulkan tongkatnya ke laut, dan akhirnya laut itupun
terbelah dan bisa dilewati sebagai jalan Raja Fir’aun dan prajuritnya pun
ikut mengejar Nabi Musa a.s., dan para pengikutnya melewati lautan yang
terbelah. Namun, di tengah-tengah pengejarannya, Raja Fir’aun dan prajuritnya
ditenggelemkan oleh Allah swt. di laut tersebut. Nabi Musa a.s., dan
pengikutnya pun akhirnya diselamatkan oleh Allah swt.
Nabi Musa a.s., pun
akhirnya melanjutkan ajaran dan dakwahnya untuk mengajak beriman kepada Allah
swt..
4. Nabi
Isa ‘alaihis salam (a.s)
Nabi Isa a.s. ini
adalah putra Maryam. Dengan kuasa dan izin dari Allah swt., beliau dilahirkan
tanpa perantara seorang ayah. Ibunda Maryam terkenal dengan perempuan yang taat
beribadah, shaleh serta terpelihara dari perbuatan-perbuatan dosa.
Peristiwa lahirnya
Nabi Isa a.s., sebagai salah satu bukti dan tanda kepada umat manusia untuk
percaya dan yakin atas kuasa Allah swt. Pada waktu itu ada manusia yang percaya
dan sebagian lagi ada yang tidak percaya, bahkan sampai dituduh sebagai anak haram.
Setelah beranjak
dewasa, Nabi Isa a.s. diangkat menjadi rasul guna berdakwah dan mengajarkan
tauhid kepada Allah swt. Sama dengan nabi-nabi yang bergelar ulul ‘azmi
lainnya, umatnya pun banyak yang mencaci dan menghinanya.
Namun demikian, beliau
tetap sabar dan tabah untuk menjalankan amanat Allah swt., pengikutnya yang
berjumlah 12 orang mempunyai sebutan tersendiri yakni Hawariyyun. Semangat dakwah
Nabi Isa a.s., inipun banyak mendapatkan ancaman dan tantangan. Termasuk dari
sahabat yang juga pernah menjadi pengikutnya yang bernama Yahuda.
Yahuda yang berkhianat
inipun juga mempunyai banyak pengikut. Pada suatu hari Nabi Isa a.s. pun
ditangkap dan hendak dibunuh dengan cara disalib. Namun, atas izin dan kuasa
Allah swt., nabi Isa a.s. pun diselamatkan oleh Allah swt.
Para pengikut Yahuda
menyangka bahwa mereka sudah membunuh dan menyalib Nabi Isa a.s., akan tetapi
yang sesungguhnya yang mereka bunuh dan salib adalah Yahuda sendiri yang telah
berbuat khianat. Wajahnya diserupakan oleh Allah swt. sehingga sangat mirip
dengan Nabi Isa a.s.
Adapun mukjizat yang
dimiliki oleh Nabi Isa a.s. diantaranya adalah:
1.
Menyembuhkan
orang yang sudah buta dengan izin Allah swt.
2.
Menghidupkan
orang yang sudah mati dengan izin Allah swt.
3.
Membuat
burung yang hidup dari tanah dengan izin Allah swt
4.
Menurunkan
hidangan (makanan dan minuman) dari langit dengan izin Allah swt.
5.Nabi Muhammad shallallaahu
‘alaihi wasallama (saw.)
Nabi Muhammad saw.
adalah anak dari seorang ayah yang bernama Abdullah bin Abdul Muthallib dan ibu
yang bernama Aminah binti Wahab. Bertepatan pada tanggal 12 Rabi’ul Awal pada
tahun Gajah. Beliau berasal dari salah satu suku terkenal yang terkenal di kota
Makkah , yakni suku Quraisy.
Nabi Muhammad saw.
dikenal oleh masyarakat dengan sosok yang jujur dan dapat dipercaya, dari
sinilah kemudian beliau dijuluki sebagai al-Amiin. Pada umur 40 tahun,
beliau diangkat menjadi seorang rasul.
Sebuah amanat untuk
mengajak dan berdakwah pada umat manusia agar beriman, menyembah kepada Allah
swt., dan meninggalkan sesembahan berhala yang mereka sembah.
Dalam al-Qur’an juga
dijelaskan bahwa Nabi Muhammad saw. adalah nabi penutup atau nabi yang terakhir
مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ
أَبَآ أَحَدٖ مِّن رِّجَالِكُمۡ وَلَٰكِن رَّسُولَ ٱللَّهِ وَخَاتَمَ ٱلنَّبِيِّۧنَۗ
وَكَانَ ٱللَّهُ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٗا ٤٠
Artinnya:
“Muhammad
itu sekali – kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi
dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi, dan Allah-lah Dzat Yang Maha
Mengetahui segala sesuatu” (QS. al-Ahzab
(33): 40
Dalam misinya sebagai
nabi yang terakhir, nabi Muhammad saw., dibantu oleh istrinya yang bernama
Khadijah beserta para sahabatnya seperti Abu Bakar as-Shiddiiq, Umar bin Khatthaab,
‘Utsman bin ‘Affaan, dan Ali bin Abi Thalib dan sahabat-sahabatnya yang lain.
Ketika berdakwah Nabi
Muhammad saw. mendapatkan banyak ancaman dan tantangan keras dari kaumnya.
Termasuk dari golongan sanak familinya, seperti Abu lahab, Abu Jahal, Abu
Sufyan, beserta para pemimpin dan pemuka agama kaum Quraisy pada waktu itu.
Sekian tahun lamanya
beliau dan para sahabatnya berdakwah dan menyebarkan ajaran tauhid kepada Allah
swt. hanya sedikit yang mengikuti ajakan beliau, bahkan semakin banyak beliau
banyak mendapat cacian, hinaan, bahkan sampai diancam untuk dibunuh.
Begitu banyaknya
halangan dan rintangan yang dialami oleh Nabi Muhammad saw. dan para
pengikutnya tidaklah menjadikan semangat dan tekad berdakwah beliau menjadi
surut. Beliau tetaplah sabar, tabah dan tegar dalam menghadapi semuanya.
Hingga pada akhirnya
Nabi Muhammad saw. atas perintah dan izin Allah swt. beliau berhijrah dari kota
Makkah ke kota Madinah. Oleh kaum muslimin Madinah belliau disambut dengan
sukacita.
Nabi Muhammad saw. pun
senantiasa terus berjuang dan menyebarkan agama Islam bersama para
sahabat-sahabatnya. Semangat untuk menyebarkan agama tauhid dan iman kepada
Allah swt. tetap menjadi pondasi yang kokoh untuk berjuang hingga akhir hayat
beliau. Hingga pada akhirnya beliau wafat pada umur (kurang lebih) 60 tahun di
kota Madinah ini.
Mukjizat terbesar nabi
Muhammad saw adalah al-Qur’an al-Kariim, yang mana di
dalamnya terdapat wahyu Allah swt. yang berisikan berbagai macam ajakan,
perintah, petunjuk, ancaman, larangan dan masih banyak hal lainnya, yang bisa
digunakan manusia sebagai Kitab Petunjuk (al-Huda) bagi umat manusia
hingga akhir zaman kelak.
Dengan al-Qur’an ini
pula semakin bertambahlah jumlah manusia yang tersentuh dengan ajaran Allah
swt, hingga akhirnya Islam bisa tersampaikan ke seluruh penjuru dunia.
Demikianlah penjelasan
mengenai para rasul yang mempunyai gelar ulul ‘azmi. Mereka mempunyai suatu
kelebihan dan diberikan berbagai macam mukjizat oleh Allah swt. dalam
menghadapi kaumnya yang senantiasa berbuat buruk dan tercela kepada mereka para
rasul ulul ‘azmi
Dengan mukjizat itulah
menjadikan suatu pertanda akan kekuasan, kehebatan, keesaan, kekuatan, dan
kasih sayang Allah swt. kepada kita semuanya, agar tidak hanya beriman saja
melainkan juga patuh, tunduk dan taat pada segala peraturan-peraturan-Nya dan
menjauhi segala macam larangan-larangan-Nya.
Wallaahu
a’lam…
Sumber:
1.
Al-Qur’an Digital
2.
Syahril
Anwar, Buku Pintar Pelajar Agama Islam SD, SMP,
dan SMA, (Jakarta:
PT. Mahadaya, 2013)
3.
Tim
Bina Karya Guru, Pendidikan Agama Islam
Untuk Sekolah Dasar Kelas V, (Jakarta: PT. Erlangga, 2007)
4.
Kementerian
Pendidikan Nasional, Pendidikan Agama Islam
5 Untuk Sekolah Dasar Kelas V, (Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, 2011)
5.
Kamus Besar Bahasa Indonesia v.1..1
6.
id.wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar